Mari Merenung …
Dahulu kita biasa mendengar khatib berdoa, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina.".
Ditahun2 selanjutnya, sang Khatib berdoa, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina dan di Afghanistan.".
Selanjutnya, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina, Afghanistan dan Checnya.".
Selanjutnya, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina, Afghanistan, Checnya, dan Somalia.".
Selanjutnya, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina, Afghanistan, Checnya, Somalia, dan Iraq.".
Selanjutnya, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina, Afghanistan, Checnya, Somalia, Iraq, dan Burma.".
Selanjutnya, "Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina, Afghanistan, Checnya, Somalia, Iraq, dan Burma; serta hentikanlah pertikaian dan tumpahanya darah saudara kami di Suria, Mesir dan Yaman.".
Dan sekarang, doa yang kita dengar dari mereka adalah, "Ya Allah tolonglah Islam dan jagalah saudara-saudara kami di seluruh belahan dunia.".
Lantas, setelah itu, masih adakah yang tersisa dari ummat ini ?!.
Bangsa Cina, ketika mereka bangkit dan ingin membangun peradabannya yang independent; mereka bangun sebuah tembok pemisah yang kokoh dan menjulang dengan keyakinan bahwa tembok itu dapat menjamin mereka dari infiltrasi asing dalam peradabannya.
Namun selang 100 tahun setelahnya, ternyata mereka telah disusupi oleh kekeuatan asing sebanyak tiga kali. Untuk menembus dan memasukinya, mereka tidak butuh kekuatan dahsyat untuk meruntuhkan beberapa sisi tembok yang kokoh atau memanjat tembok yang menjulang itu. Mereka melakukan negosiasi sederhana dengan beberapa penjaga perbatasan, dan dengan beberapa nominal uang, masuklah mereka menjalankan misinya.
Yah … mereka telah berhasil membangun sebuah tembok pemisah yang kokoh dan menjulang. Namun sayang, mereka lupa membangun mental para penjaga …
Maka, membangun mental dan peradaban manusia hendaklah menjadi prioritas utama sebelum pembangunan dan perluasan fisik dan sarana-sarana penunjang lainnya. Inilah kebutuhan mendasar siswa-siswa kita saat ini …
Seorang misionaris berkata, jika hendak meruntuhkan peradaban ummat, maka runtuhkanlah dari mereka 3 hal, yaitu;
1_Runtuhkan keluarganya …
2_Rusak pendidikannya …
3_Lenyapkan dari mereka qudwah dan tokoh teladan …
Untuk meruntuhkan keluarganya, jadikanlah para wanita menjadi segan dan minder dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga ;
Untuk merusak pendidikan, maka buatlah para guru menjadi hilang kepercayaan diri akan fungsinya dalam masyarakat … buat mereka menjadi sosok yang terpojok dan menjadi tidak berharga di mata para siswanya ;
Untuk melenyapkan sosok panutan, maka sasarlah para ulama. Ciptakanlah pola dan cara pandang yang menggiring orang untuk menyudutkan mereka, tidak hormat, mengecilkan peranannya, dan tidak percaya terhadap usulan serta saran yang mereka berikan.
Dan ketika sosok Ibu, guru yang tulus dan sosok qudwah rabbani ini telah lenyap … maka dengan itu misi meruntuhkan peradaban telah sukses …
Wallahul musta'an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar