Kamis, 24 Juli 2014

APAKAH PERSYARATAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN PENDIDIKAN



APAKAH PERSYARATAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN PENDIDIKAN
Oleh : M. Yusuf Maha, S.pd
Guru SDN Dangdeur Kec. Cinangka
Pendahuluan
Pada dasarnya kita sebagai petugas lapangan tentunya guru-guru di SD-SD seluruh wilayah Provinsi Banten pada umumnya, guru-guru SD di wilayah kecamatan Cinangka pada khususnya, mengaharapkan atau berkeinginan mempunyai pemimpin yang efektif dan efisien, sudah barang tentu yang efeknya akan memperoleh berdaya guna dan berhasil guna, hal ini demi peningkatan dan kemajuan pendidikan dasar kita, dan tentu kita khususnya guru-guru akan  memperoleh kesemangatan dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam hal ini penulis kemukakan yang berdasarkan melalui buku-buku yang bermanfaat serta pengamat penulis, bahwa untuk menjadi pemimpin pendidikan yang efektif dan efisien ada 15 persyaratan, marilah kita paparkan berikut ini :
Pemimpin bukan karena proses keturunan, dan bukan karena kekuatan fisik yang dimiliki, pada dirinya dan bukan pula karena kekayaan yang dimilikinya.
Oleh karena itu tidak semua orang yang orang tuanya menjabat suatu posisi pemimpin pasti menjadi pemimpin pula. Demikian pula setiap seorang yang diangkat secara “formal” dengan surat keputusan belum mampu menjadi pemimpin yang efektif. Bilamana seorang pemimpin formal tidak mampu menjalankan kepemimpinannya yang efektif, kerap kali fungsinya dijalankan orang lain sebagai pemimpin informal.
Seorang “kepala” sebagai pemimpin “formal” hanya akan menjadi pemimpin yang efektif bilamana mampu menjalankan kepemimpinannya mendorong, mempengaruhi dan mengarahkan kegitan dan tingkah laku orang-orang yang dipimpinnya.
Untuk menjabat sebagai seorang kepala dilingkungan suatu lembaga pendidikan, biasanya ditetapkan beberapa persyaratan itu antara lain ; pendidikan atau ijazah yang dimiliki, pengalaman yang sering dinyatakan dalam bentuk golongan atau kepangkatan bagi pegawai negeri, umur dan lain-lain. Persyaratan formal seperti tersebut diatas bukanlah yang dimaksud sebagai persyaratan kepemimpinan. Persyaratan itu adalah ketentuan untuk menduduki suatu jabatan tertentu yang mengharuskan seseorang yang mendudukinya menjalankan fungsi kepemimpinan untuk itu dengan atau tanpa menduduki jabatan seperti itu, seseorang dapat menjalankan fungsi kepemimpinan apabila memenuhi beberapa persyaratan yang urgen antara lain:



1.      MEMILIKI KECERDASAN atau INTELIGENSI YANG CUKUP BAIK
Seorang pemimpin harus mampu menganalisis masalah yang dihadapi organisasinya. Kemampuan itu kemungkinan seseorang memimpin mengarahkan pemikiran anggotanya dalam menyusun perencanaan dan menetapkan keputusan yang tepat dalam mewujudkan beban tugas organisasi. Disamping itu pemimpin pendidikan harus mampu membantu anggota kelompoknya mengatasi kesulitan yang timbul,  sehingga selalu di butuhkan kelompoknya bilamana menghadapi masalah. Dalam membantu anggota kelompok menyelesaikan masalah yang dihadapi, baik masalah-masalah pekerjaan maupun masalah pribadi harus ditumbuhkan dan didorong kemampuan dan keberanian mengatasinya. Masalah mengahadapi anggota, tidak berarti harus diselesaikan oleh pemimpin, akan tetapi harus di selesaikan sendiri oleh anggota yang bersangkutan. Untuk itu bantuan seorang pemimpin dapat berbentuk secara bersama-sama memikirkan alternative menyelesaikan masalah yang dihadapi itu dengan data yang ada. Tindakan pemecahannya harus dilakukan oleh yang bersangkutan dengan memilih alternative terbaik.

2.      PERCAYA DIRI DAN BERSIFAT MEMBERSIP
Seorang pemimpin harus selalu yakin bahwa dengan kemampuan yang dimilikinya setiap beban kerjanya akan dapat diwujudkan. Keyakinan akan kemampuan yang dimiliki itu tidak berarti seorang pemimpin harus bekerja sendiri. Pemimpin harus menjalani kerjasama dengan orang lain didalam kelompoknya. Pemimpin “yang baik”  tidak menjauhkan diri dari anggota kelompok, tidak mengasingkan diri karena merasa diri lebih penting dari anggota kelompok. Perasaan, pikiran, aspirasi dan keluhan-keluhan yang terdapat dan berkembang didalam kelompoknya. Akibatnya pemimpin yang seperti itu akan mampu melihat dan memecahkan masalah yang berkembang dalam kelompoknya secara efektif. Seorang pemimpin harus menempatkan diri sebagai anggota kelompoknya, bukan berdiri diluar kelompok. Dalam kedudukan seperti itu seorang pemimpin harus meyakinkan anggota kelompoknya mengenai pendapatnya atau keputusannya sesuatu yang terbaik untuk dilaksanakan, dengan berpegang pada prinsip mengutamakan kepentingan kelompoknya dan dengan berlandaskan pada kebenaran. Meyakinkan anggota bukan berarti memaksakan agar pendapat atau keputusannya agar dilaksakan, akan tetapi berusaha menanamkan pemahaman tetang kebenarnya sehingga berkembang kesediaan bekerja secara ikhlas sebagai perwujudan pendapat atau keputusan yang telah ditetapkan.

3.      CAKAP BERGAUL DAN RAMAH TAMAH
Seorang pemimpin harus diterima oleh anggota kelompoknya. Untuk  itu seorang “pemimpin” hanya akan efektif menjalankan kepemimpinannya bila mampu dan pandai bergaul dengan orang lain, mampu menghormati setiap orang dan bersedia memperlakukannya sebagai subyek, berarti mampu menghargai pendapatnya, buah pikirannya, kehendak, kemauan dan lain-lain. Dengan demikian sebaiknya berarti tidak memaksakan pendapat, buah pikiran, kehendak, kemauan sendiri sebagai sesuatu yang tidak “mungkin” salah sehingga tidak boleh dikritik dan dibantah. Pemimpin yang memiliki kemampuan bergaul akan mampu pula menghayati dan memahami sikap tingkahlaku, kebutuhan, kekecewaan yang timbul, harapan-harapan dan tuntunan anggota kemlompoknya. Pertalian hubungan harus dibina melalui sikap ramah dan hormat menghormati dalam bergaul dengan anggota kelompok walaupum kedudukan sekedar seorang pesuruh/penjaga. Sikap ramah dalam pergaulan ini, tidak sekedar diperlukan dalam hubungan manusiawi dengan anggota kelompok yang dipimpinnya, akan tetapi harus di kembangkan juga orang lain dimasyarakat kita.

4.      KREATIF, PENUH INISIATIF DAN MEMILIKI HASRAT KEMAUAN UNTUK MAJU DAN BERKEMBANG MENJADI LEBIH BAIK
Seorang pemimpin harus mampu memperakarasai suatu kegitan secara kreatif. Selalu terdorong untuk memunculkan inisiatif baru dalam rangka mewujudkan beban kerja, sebagai pencerminan kemauannya untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik dengan belajar dari setiap masalah, situasi dan orang lain yang dihadapinya. Dengan demikian kepemimpinan tidak bersifat statis dan dengan inisiatif dan kreatif selalu berusaha agar organisasi semakin mampu mewujudkan kerja secara efisien dan berkembang menjadi semakin baik.

5.      ORGANISATORIS YANG BERPENGARUH DAN BERWIBAWA (KEWAJIBAN) PEMIMPIN
Seorang pemimpin harus mampu mengelola kerjasama sekelompok manusia sebagai suatu organisatoris, dengan pembagian satuan kerja dan penempatan setiap personil secara tepat dan berdaya guna. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain dalam hubungan manusiawi yang diliputi situasi kewibawaan. Setiap personil menaruh rasa hormat dengan segan secara sewajarnya, sehingga bersedia melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pembagian kerja, yang menjadi tanggung jawabnya. Sehubungan dengan itu berat formal yang efektif  bagi perwujudan kerja atas dasar kesediaan kerja sama dengan saling menghormati.

6.      MEMILIKI KEAHLIAN ATAU KETERAMPILAN DALAM BIDANGNYA
Untuk mewujudkan kerja sesuai dengan sifat dan jenis organisasi yang mengemban misi tertentu, selalu di perlakukan personil yang memiliki ketrampilan atau keahlian yang berbeda antar satu dengan organisasi yang lain, untuk itu “seorang pemimpin pendidikan” harus “pengetahuan” dan pengalaman yang cukup dibidang pendidikan. Pengetahuan antara lain dinyatakan dari tingkat pendidikan formal yang pernah diterimanya. Pengalaman yang menyangkut aspek keterampilan yang bersifat praktis sangat tergantung pada kesediaan dan memanfaatkan situasi kerja yang pernah dihadapinya dalam jangka waktu tertentu. Pemimpin yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dibidangnya, akan mampu melihat kedepan dalam meningkatkan perkembangan organisasi  yang dipimpinnya. Berbagai pengalaman masa lalu akan sangat berguna dalam mendukung pengetahuan yang dimiliki bilamana seorang pemimpin mengahadapi masalah-masalah baru.



7.      SUKA MENOLONG, MEMBERI PETUNJUK DAN DAPAT MENGHUKUM SECARA KONSEKUEN DAN BIJAKSANA.
Seorang pemimpin harus selalu berusaha membantu atau menolong orang-orang yang dipimpinnya apabila mengahadapi kesulitan, baik kesulitan dalam bidang kerja maupun kesulitan pribadi. Menolong agar orang tersebut mampu menolong diri sendiri. Disamping itu pemimpin juga harus bersifat tegas, lirih dan konsekuen  dalam mengatasi kekeliruan, kesalahan dan penyalahgunaan wewenang dikalangan anggotanya, tidak bersifat pilih kasih berat sebelah dan memihak. Sanksi dan hokuman harus diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kebijaksanaan dalam memberikan sanksi atau hukuman yang wajar diberikan bilamana terdapat alasan-alasan obyektif namun harus tetap diusahakan tidak merugikan organisasi secara keseluruhan dalam mencapai tujuan.

8.      MEMILIKI KESEIMBANGAN EMOSIONAL DAN BERSIFAT WAJAR
Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan emosional dan selalu memperguanakan pemikiran yang rasional dan logis dalam menghadapi masalah dan mengambil suatu keputusan dilakukan secara tergesa-gesa dan tidak matang. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti itu mengandung risiko yang dapat merugikan organisasi. Untuk itu seorang pemimpin harus bersifat sabar, teliti dan hati-hati, dalam arti selalu bersedia memanfaatkan dan mengolah data yang ada secara rasional dan logis sebelum memutuskan suatu pemecahan masalah atau memutuskan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan.

9.      MEMILIKI SEMANGAT PENGABDIAN DAN KESETIAAN YANG TINGGI
Seorang pemimpin bekerja dan berbuat untuk kepentingan organisasi atau semua orang yang menjadi anggota kelompoknya. Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan sendiri atau sekelompok orang  tertentu. Pemimpin yang baik adalah yang selalu setia pada cita-cita organisasi atau lembaga yang dipimpinnya. Pengabdian lebih diutamakan dari pada keuntungan atau kepentingan pribadi sehingga tampak kesedihan berkorban dalam tingkah lakunya kepentingan  organisasi.

10.  BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN DAN BERTANGGUNG JAWAB
Seorang pemimpin selalu menjadi contoh atau patokan dari suritauladan  bagi orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu pemimpin harus berani mengambil keputusan sehingga kegiatan tidak tertunda dan setiap personil dapat mewujudkan dengan cara dan tepat waktu. Di samping itu pemimpin tidak boleh melimpahkan kesalahan pada orang yang dipercayakan keputusannya, apabila yang bersangkutan telah berusaha melaksanakannya dengan baik. Pemimpin dituntut mampu bertanggung jawab atas segala akibat dari keputusan yang ditetapkannya. Tanggung jawab bersama hanya patut diminta dari anggota lainnya bilamana keputusan di tetapkannya bersama pula. Namun tidak dapat disangkal bahwa setiap pemimpin harus memikul tanggung jawab terbesar sebagai orang berwenang memutuskan sesuatu untuk dilaksanakan.



11.  JUJUR, RENDAH HATI, SEDERHANA DAN DAPAT DIPERCAYA.
Sikap jujur, rendah hati dan sederhana dalam setiap perbuatan akan menimbulkan kepercayaaan orang lain. Sikap tersebut bukan untuk dipamerkan dalam arti ditunjukan dengan cara dibuat-buat sebaiknya dapat menghilangkan kepercayaan orang lain, kejujuran, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya harus menjiwai dan tercermin dalam setiap gerak dan tingkah laku yang wajar.

12.  BIJAKSANA DAN SELALU BERLAKU ADIL
Seorang pemimpin harus bijaksana dan adil dalam membagi  pekerjaan dan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang bekenaan dengan perseorangan atau kelompok-kelompok kecil didalam berorganisasi. Pembagian pekerjaan dan tugas-tugas harus memperhatikan bobot-bobotnya, yang harus seimbangan antara satu dengan yang lain demikian pula dalam melimpahkan wewenang dan tanggungjawab dan dalam menjatuhkan sanksi atau hukuman-hukuman. Adil tidak berarti menyamaratakan. Adil harus diiringi dengan kebijaksanaan dengan memperhatikan batas-batas kemampuan dalam pembagian tugas-tugas dan hukuman seseorang atau kelompok. Dengan demikian adil dan bijaksana mengandung juga pengertian mampu mengambil keputusan secara wajar dan tepat walaupun berbeda antara satu dengan yang lain.

13.  DISIPLIN
Seorang pemimpin harus berusaha dengan sungguh-sungguh  dalam menegakkan disiplin kerja, disiplin waktu dan dalam mentaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan didalam organisasi lembaga yang dipimpinnya. Menegakan disiplin hanya mungkin dilakukan apabila pemimpin itu sendiri telah mampu mendisiplinkan dalam segala aspek seperti disebutkan diatas.

14.  BERPENGETAHUAN DAN BERPANDANGAN LUAS
Seorang pemimpin harus selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Pemimpin tidak boleh bersifat tertutup dan menolak setiap perubahan dan pembaharuan yang mungkin berbedan dan asing baginya, sikap terbuka itu harus mendorong untuk berpikir rasional dan logis dalam menghadapi setiap pembaharuan dan perubahan, agar mampu menerima secara objektif dan bukan sebagai sesuatu yang dipaksakan. Disamping itu seorang pemimpin harus mampu melihat bidang tugasnya dengan bidang-bidang lain yang mempengaruhinya. Pengetahuan yang cukup luas akan membantu pertumbuhan pribadinya secara professional sehingga kemampuannya akan dalam mewujudkan kepemimpinannya, terutama dalam mengambil keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi pengembang dan kemajuan organisasi atau lembaga yang dipimpinya.

15.  SEHAT JASMANI DAN ROHANI
Sehat jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap perwujudan kepemimpinan yang efektif. Kesehatan dalam kedua aspek itu memungkinkan seorang pemimpin mengikuti, mengembangkan dan mengawasi berbagai kegiatan organisasi dan orang-orang yang dipimpinnya secara tepat, cepat dan bijaksana. Dari uraian diatas  jelas bahwa syarat-syarat kepemimpinan sehingga menjadi lebih lengkap, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seseorang yang akan menjadi pemimpin yang efektif apabila memiliki kelebihan dari orang-orang yang dipimpinnya. Kelebihian itu tidak berarti adalah manusia yang sempurna yang memiliki semua sifat baik manusia, akan tetapi tidak dapat disangkal bahwa pemimpin seharusnya berusaha memiliki kesempurnaan itu atau sekurang-kurangnya kesempurnaan dalam beberapa sifat yang penting diantara semua sifat-sifat tersebut diatas.
Penutup
Demikianlah uraian mengenai 15 persyaratan untuk pemimpin yang efektif dan efisien, semoga saja dijadikan resep bagi kita yang belum mengetahui tentang kepemimpinan. Dari penulis mudah-mudahan bermanfaat terutama bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Dan mudah-mudahan dijadikan pedoman bagi yang belum mengenyam pimpinan pendidikan maupun yang sudah menjalani kepemimpinan.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar