APAKAH
PERSYARATAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN PENDIDIKAN
Oleh
: M. Yusuf Maha, S.pd
Guru
SDN Dangdeur Kec. Cinangka
Pendahuluan
Pada
dasarnya kita sebagai petugas lapangan tentunya guru-guru di SD-SD seluruh
wilayah Provinsi Banten pada umumnya, guru-guru SD di wilayah kecamatan
Cinangka pada khususnya, mengaharapkan atau berkeinginan mempunyai pemimpin
yang efektif dan efisien, sudah barang tentu yang efeknya akan memperoleh
berdaya guna dan berhasil guna, hal ini demi peningkatan dan kemajuan
pendidikan dasar kita, dan tentu kita khususnya guru-guru akan memperoleh kesemangatan dalam melaksanakan
tugasnya.
Dalam
hal ini penulis kemukakan yang berdasarkan melalui buku-buku yang bermanfaat
serta pengamat penulis, bahwa untuk menjadi pemimpin pendidikan yang efektif
dan efisien ada 15 persyaratan, marilah kita paparkan berikut ini :
Pemimpin
bukan karena proses keturunan, dan bukan karena kekuatan fisik yang dimiliki,
pada dirinya dan bukan pula karena kekayaan yang dimilikinya.
Oleh
karena itu tidak semua orang yang orang tuanya menjabat suatu posisi pemimpin
pasti menjadi pemimpin pula. Demikian pula setiap seorang yang diangkat secara
“formal” dengan surat keputusan belum mampu menjadi pemimpin yang efektif.
Bilamana seorang pemimpin formal tidak mampu menjalankan kepemimpinannya yang
efektif, kerap kali fungsinya dijalankan orang lain sebagai pemimpin informal.
Seorang
“kepala” sebagai pemimpin “formal” hanya akan menjadi pemimpin yang efektif
bilamana mampu menjalankan kepemimpinannya mendorong, mempengaruhi dan
mengarahkan kegitan dan tingkah laku orang-orang yang dipimpinnya.
Untuk
menjabat sebagai seorang kepala dilingkungan suatu lembaga pendidikan, biasanya
ditetapkan beberapa persyaratan itu antara lain ; pendidikan atau ijazah yang
dimiliki, pengalaman yang sering dinyatakan dalam bentuk golongan atau
kepangkatan bagi pegawai negeri, umur dan lain-lain. Persyaratan formal seperti
tersebut diatas bukanlah yang dimaksud sebagai persyaratan kepemimpinan.
Persyaratan itu adalah ketentuan untuk menduduki suatu jabatan tertentu yang
mengharuskan seseorang yang mendudukinya menjalankan fungsi kepemimpinan untuk
itu dengan atau tanpa menduduki jabatan seperti itu, seseorang dapat
menjalankan fungsi kepemimpinan apabila memenuhi beberapa persyaratan yang
urgen antara lain:
1.
MEMILIKI
KECERDASAN atau INTELIGENSI YANG CUKUP BAIK
Seorang pemimpin harus mampu
menganalisis masalah yang dihadapi organisasinya. Kemampuan itu kemungkinan
seseorang memimpin mengarahkan pemikiran anggotanya dalam menyusun perencanaan
dan menetapkan keputusan yang tepat dalam mewujudkan beban tugas organisasi.
Disamping itu pemimpin pendidikan harus mampu membantu anggota kelompoknya
mengatasi kesulitan yang timbul,
sehingga selalu di butuhkan kelompoknya bilamana menghadapi masalah.
Dalam membantu anggota kelompok menyelesaikan masalah yang dihadapi, baik
masalah-masalah pekerjaan maupun masalah pribadi harus ditumbuhkan dan didorong
kemampuan dan keberanian mengatasinya. Masalah mengahadapi anggota, tidak
berarti harus diselesaikan oleh pemimpin, akan tetapi harus di selesaikan sendiri
oleh anggota yang bersangkutan. Untuk itu bantuan seorang pemimpin dapat berbentuk
secara bersama-sama memikirkan alternative menyelesaikan masalah yang dihadapi
itu dengan data yang ada. Tindakan pemecahannya harus dilakukan oleh yang
bersangkutan dengan memilih alternative terbaik.
2.
PERCAYA
DIRI DAN BERSIFAT MEMBERSIP
Seorang pemimpin harus selalu yakin
bahwa dengan kemampuan yang dimilikinya setiap beban kerjanya akan dapat
diwujudkan. Keyakinan akan kemampuan yang dimiliki itu tidak berarti seorang
pemimpin harus bekerja sendiri. Pemimpin harus menjalani kerjasama dengan orang
lain didalam kelompoknya. Pemimpin “yang
baik” tidak menjauhkan diri dari
anggota kelompok, tidak mengasingkan diri karena merasa diri lebih penting dari
anggota kelompok. Perasaan, pikiran, aspirasi dan keluhan-keluhan yang terdapat
dan berkembang didalam kelompoknya. Akibatnya pemimpin yang seperti itu akan
mampu melihat dan memecahkan masalah yang berkembang dalam kelompoknya secara
efektif. Seorang pemimpin harus menempatkan diri sebagai anggota kelompoknya,
bukan berdiri diluar kelompok. Dalam kedudukan seperti itu seorang pemimpin
harus meyakinkan anggota kelompoknya mengenai pendapatnya atau keputusannya
sesuatu yang terbaik untuk dilaksanakan, dengan berpegang pada prinsip
mengutamakan kepentingan kelompoknya dan dengan berlandaskan pada kebenaran.
Meyakinkan anggota bukan berarti memaksakan agar pendapat atau keputusannya
agar dilaksakan, akan tetapi berusaha menanamkan pemahaman tetang kebenarnya
sehingga berkembang kesediaan bekerja secara ikhlas sebagai perwujudan pendapat
atau keputusan yang telah ditetapkan.
3.
CAKAP
BERGAUL DAN RAMAH TAMAH
Seorang pemimpin harus diterima oleh
anggota kelompoknya. Untuk itu seorang
“pemimpin” hanya akan efektif menjalankan kepemimpinannya bila mampu dan pandai
bergaul dengan orang lain, mampu menghormati setiap orang dan bersedia
memperlakukannya sebagai subyek, berarti mampu menghargai pendapatnya, buah
pikirannya, kehendak, kemauan dan lain-lain. Dengan demikian sebaiknya berarti
tidak memaksakan pendapat, buah pikiran, kehendak, kemauan sendiri sebagai sesuatu
yang tidak “mungkin” salah sehingga tidak boleh dikritik dan dibantah. Pemimpin
yang memiliki kemampuan bergaul akan mampu pula menghayati dan memahami sikap
tingkahlaku, kebutuhan, kekecewaan yang timbul, harapan-harapan dan tuntunan
anggota kemlompoknya. Pertalian hubungan harus dibina melalui sikap ramah dan
hormat menghormati dalam bergaul dengan anggota kelompok walaupum kedudukan
sekedar seorang pesuruh/penjaga. Sikap ramah dalam pergaulan ini, tidak sekedar
diperlukan dalam hubungan manusiawi dengan anggota kelompok yang dipimpinnya,
akan tetapi harus di kembangkan juga orang lain dimasyarakat kita.
4.
KREATIF,
PENUH INISIATIF DAN MEMILIKI HASRAT KEMAUAN UNTUK MAJU DAN BERKEMBANG MENJADI
LEBIH BAIK
Seorang pemimpin harus mampu
memperakarasai suatu kegitan secara kreatif. Selalu terdorong untuk memunculkan
inisiatif baru dalam rangka mewujudkan beban kerja, sebagai pencerminan
kemauannya untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik dengan belajar dari
setiap masalah, situasi dan orang lain yang dihadapinya. Dengan demikian
kepemimpinan tidak bersifat statis dan dengan inisiatif dan kreatif selalu
berusaha agar organisasi semakin mampu mewujudkan kerja secara efisien dan
berkembang menjadi semakin baik.
5.
ORGANISATORIS
YANG BERPENGARUH DAN BERWIBAWA (KEWAJIBAN) PEMIMPIN
Seorang pemimpin harus mampu mengelola
kerjasama sekelompok manusia sebagai suatu organisatoris, dengan pembagian
satuan kerja dan penempatan setiap personil secara tepat dan berdaya guna.
Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain dalam hubungan manusiawi yang
diliputi situasi kewibawaan. Setiap personil menaruh rasa hormat dengan segan
secara sewajarnya, sehingga bersedia melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
pembagian kerja, yang menjadi tanggung jawabnya. Sehubungan dengan itu berat
formal yang efektif bagi perwujudan
kerja atas dasar kesediaan kerja sama dengan saling menghormati.
6.
MEMILIKI
KEAHLIAN ATAU KETERAMPILAN DALAM BIDANGNYA
Untuk mewujudkan kerja sesuai dengan
sifat dan jenis organisasi yang mengemban misi tertentu, selalu di perlakukan
personil yang memiliki ketrampilan atau keahlian yang berbeda antar satu dengan
organisasi yang lain, untuk itu “seorang pemimpin pendidikan” harus
“pengetahuan” dan pengalaman yang cukup dibidang pendidikan. Pengetahuan antara
lain dinyatakan dari tingkat pendidikan formal yang pernah diterimanya.
Pengalaman yang menyangkut aspek keterampilan yang bersifat praktis sangat
tergantung pada kesediaan dan memanfaatkan situasi kerja yang pernah
dihadapinya dalam jangka waktu tertentu. Pemimpin yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang cukup dibidangnya, akan mampu melihat kedepan dalam
meningkatkan perkembangan organisasi
yang dipimpinnya. Berbagai pengalaman masa lalu akan sangat berguna
dalam mendukung pengetahuan yang dimiliki bilamana seorang pemimpin mengahadapi
masalah-masalah baru.
7.
SUKA
MENOLONG, MEMBERI PETUNJUK DAN DAPAT MENGHUKUM SECARA KONSEKUEN DAN BIJAKSANA.
Seorang pemimpin harus selalu berusaha
membantu atau menolong orang-orang yang dipimpinnya apabila mengahadapi
kesulitan, baik kesulitan dalam bidang kerja maupun kesulitan pribadi. Menolong
agar orang tersebut mampu menolong diri sendiri. Disamping itu pemimpin juga
harus bersifat tegas, lirih dan konsekuen
dalam mengatasi kekeliruan, kesalahan dan penyalahgunaan wewenang
dikalangan anggotanya, tidak bersifat pilih kasih berat sebelah dan memihak.
Sanksi dan hokuman harus diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kebijaksanaan dalam memberikan sanksi atau hukuman yang wajar diberikan bilamana
terdapat alasan-alasan obyektif namun harus tetap diusahakan tidak merugikan
organisasi secara keseluruhan dalam mencapai tujuan.
8.
MEMILIKI
KESEIMBANGAN EMOSIONAL DAN BERSIFAT WAJAR
Seorang pemimpin harus mampu
mengendalikan emosional dan selalu memperguanakan pemikiran yang rasional dan
logis dalam menghadapi masalah dan mengambil suatu keputusan dilakukan secara
tergesa-gesa dan tidak matang. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
seperti itu mengandung risiko yang dapat merugikan organisasi. Untuk itu
seorang pemimpin harus bersifat sabar, teliti dan hati-hati, dalam arti selalu
bersedia memanfaatkan dan mengolah data yang ada secara rasional dan logis
sebelum memutuskan suatu pemecahan masalah atau memutuskan tindakan-tindakan
yang akan dilaksanakan.
9.
MEMILIKI
SEMANGAT PENGABDIAN DAN KESETIAAN YANG TINGGI
Seorang pemimpin bekerja dan berbuat
untuk kepentingan organisasi atau semua orang yang menjadi anggota kelompoknya.
Mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan sendiri atau sekelompok
orang tertentu. Pemimpin yang baik
adalah yang selalu setia pada cita-cita organisasi atau lembaga yang
dipimpinnya. Pengabdian lebih diutamakan dari pada keuntungan atau kepentingan
pribadi sehingga tampak kesedihan berkorban dalam tingkah lakunya
kepentingan organisasi.
10. BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN DAN
BERTANGGUNG JAWAB
Seorang pemimpin selalu menjadi contoh
atau patokan dari suritauladan bagi
orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu pemimpin harus berani mengambil
keputusan sehingga kegiatan tidak tertunda dan setiap personil dapat mewujudkan
dengan cara dan tepat waktu. Di samping itu pemimpin tidak boleh melimpahkan
kesalahan pada orang yang dipercayakan keputusannya, apabila yang bersangkutan
telah berusaha melaksanakannya dengan baik. Pemimpin dituntut mampu bertanggung
jawab atas segala akibat dari keputusan yang ditetapkannya. Tanggung jawab
bersama hanya patut diminta dari anggota lainnya bilamana keputusan di tetapkannya
bersama pula. Namun tidak dapat disangkal bahwa setiap pemimpin harus memikul
tanggung jawab terbesar sebagai orang berwenang memutuskan sesuatu untuk
dilaksanakan.
11. JUJUR, RENDAH HATI, SEDERHANA DAN
DAPAT DIPERCAYA.
Sikap jujur, rendah hati dan sederhana
dalam setiap perbuatan akan menimbulkan kepercayaaan orang lain. Sikap tersebut
bukan untuk dipamerkan dalam arti ditunjukan dengan cara dibuat-buat sebaiknya
dapat menghilangkan kepercayaan orang lain, kejujuran, rendah hati, sederhana
dan dapat dipercaya harus menjiwai dan tercermin dalam setiap gerak dan tingkah
laku yang wajar.
12. BIJAKSANA DAN SELALU BERLAKU ADIL
Seorang pemimpin harus bijaksana dan
adil dalam membagi pekerjaan dan dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang bekenaan dengan perseorangan atau kelompok-kelompok kecil
didalam berorganisasi. Pembagian pekerjaan dan tugas-tugas harus memperhatikan
bobot-bobotnya, yang harus seimbangan antara satu dengan yang lain demikian
pula dalam melimpahkan wewenang dan tanggungjawab dan dalam menjatuhkan sanksi
atau hukuman-hukuman. Adil tidak berarti menyamaratakan. Adil harus diiringi
dengan kebijaksanaan dengan memperhatikan batas-batas kemampuan dalam pembagian
tugas-tugas dan hukuman seseorang atau kelompok. Dengan demikian adil dan
bijaksana mengandung juga pengertian mampu mengambil keputusan secara wajar dan
tepat walaupun berbeda antara satu dengan yang lain.
13. DISIPLIN
Seorang pemimpin harus berusaha dengan
sungguh-sungguh dalam menegakkan
disiplin kerja, disiplin waktu dan dalam mentaati peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan didalam organisasi lembaga yang dipimpinnya. Menegakan
disiplin hanya mungkin dilakukan apabila pemimpin itu sendiri telah mampu
mendisiplinkan dalam segala aspek seperti disebutkan diatas.
14. BERPENGETAHUAN DAN BERPANDANGAN
LUAS
Seorang pemimpin harus selalu mengikuti
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Pemimpin tidak boleh
bersifat tertutup dan menolak setiap perubahan dan pembaharuan yang mungkin
berbedan dan asing baginya, sikap terbuka itu harus mendorong untuk berpikir
rasional dan logis dalam menghadapi setiap pembaharuan dan perubahan, agar
mampu menerima secara objektif dan bukan sebagai sesuatu yang dipaksakan.
Disamping itu seorang pemimpin harus mampu melihat bidang tugasnya dengan
bidang-bidang lain yang mempengaruhinya. Pengetahuan yang cukup luas akan
membantu pertumbuhan pribadinya secara professional sehingga kemampuannya akan
dalam mewujudkan kepemimpinannya, terutama dalam mengambil keputusan-keputusan
yang bermanfaat bagi pengembang dan kemajuan organisasi atau lembaga yang
dipimpinya.
15. SEHAT JASMANI DAN ROHANI
Sehat jasmani dan rohani sangat besar
pengaruhnya terhadap perwujudan kepemimpinan yang efektif. Kesehatan dalam
kedua aspek itu memungkinkan seorang pemimpin mengikuti, mengembangkan dan
mengawasi berbagai kegiatan organisasi dan orang-orang yang dipimpinnya secara
tepat, cepat dan bijaksana. Dari uraian diatas
jelas bahwa syarat-syarat kepemimpinan sehingga menjadi lebih lengkap,
dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seseorang yang akan menjadi pemimpin
yang efektif apabila memiliki kelebihan dari orang-orang yang dipimpinnya.
Kelebihian itu tidak berarti adalah manusia yang sempurna yang memiliki semua
sifat baik manusia, akan tetapi tidak dapat disangkal bahwa pemimpin seharusnya
berusaha memiliki kesempurnaan itu atau sekurang-kurangnya kesempurnaan dalam
beberapa sifat yang penting diantara semua sifat-sifat tersebut diatas.
Penutup
Demikianlah uraian mengenai 15 persyaratan untuk
pemimpin yang efektif dan efisien, semoga saja dijadikan resep bagi kita yang
belum mengetahui tentang kepemimpinan. Dari penulis mudah-mudahan bermanfaat
terutama bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Dan mudah-mudahan dijadikan
pedoman bagi yang belum mengenyam pimpinan pendidikan maupun yang sudah
menjalani kepemimpinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar